Saturday 21 January 2017

Selingan : Labirin dan Peri

“Sensei! Houya dan lainnya sudah pergi ke sarang goblin!”

Yang memecahkan waktu minum teh siang hari yang elegan ini adalah peri rumah (Brownie) yang dipercayakan untuk mengurus ivy mansion ini, Giril.
Giril yang biasanya sangat tenang panik dengan mata terbuka lebar.

Ini bukan waktunya untuk tetap tenang. Aku memakai baju magicku yang terbuat dari benang Yuriha dan mengambil tongkat favoritku dengan satu tangan, lalu keluar. Di luar, pembantuku yang sudah selesai mempersiapkan diri, Dohar—Dwarf yang sangat kekar—menemaniku ke labirin di pinggiran Selbira.

Ini agak terlambat, tapi aku adalah seorang pengguna nature art yang datang dari hutan Borunean dan orang yang sudah melampaui level 50 setelah menekunkan diri selama 500 tahun. Namaku Trazayuya Bornean. Belakangan ini, aku dipanggil elf sage daripada namaku.

“Bos, anak-anak sepertinya sudah membawa anak-anak kecil.”
“Begitu ya.”
“Sepertinya mereka ingin diakui oleh anak-anak kecil itu.”
“Ayo cepat.”
“Hei!”

Anak-anak yang disebutkan Dohar adalah orang-orang yang sudah mengikutiku kesini dari hutan Borunean, Houya—Houlsetaya, bersama dengan 5 elf muda lainnya. Mereka, yang berlevel 5-6 saat mereka pertama sampai sini, sekarang sudah mendekati level 20 dalam pertumbuhan yang cepat. Mereka adalah anak-anak muda dengan masa depan yang cerah. Karena banyak elf yang mengakhiri hidup mereka tanpa kejadian berarti dan belum melewati level 10, mereka pantas untuk disebutkan. Mereka agak ceroboh tapi mau bagaimana lagi karena mereka masih muda, masih kurang dari 300 tahun. Mereka akan jadi dewasa seiring dengan waktu.
Mereka akan tumbuh, jadi lebih bijaksana, tanpa terasa mereka akan melewatiku, dan kalau mereka mempunyai pengaruh di dunia, posisi elf akan meningkat. Itu adalah harapanku. Untuk membuat elf mendapatkan kembali kepemimpinan dunia adalah mimpiku.

Di akhir bulan lalu, sekitar 15 elf muda telah datang untuk bimbinganku, aku penasaran apakah kabar tentang pertumbuhan cepat anak-anak sampai ke kampung halaman. Mereka jelas-jelas lebih muda dari Houya dan lainya. Yang paling muda adalah sepupu jauhku, Yusalatouya, hanya berumur 150 tahun.

Aku sudah berpikir untuk membuat mereka menjadi sebuah grup berisi 5 orang dan membiarkan Dohar membuat terbiasa dengan labirin tapi sepertinya Houya dan ainnya sudah membawa mereka ke labirin untuk menyombongkan diri. Alasan lainnya mungkin Lulilutoa dengan wajah rupawan dan ahli dalam memainkan suling yang merupakan salah satu dari yang datang baru-baru ini. Mendekati wanita memang itu hal yang umum tidak peduli umur ataupun ras.

Dohar menunjukkan plat penjelajah logam berwarna merahnya ke penjaga gerbang yang menjaga pintu masuk ke labirin di sebelah barat Selbira. Si penjaga sudah kenal kami sejak dia baru direkrut, tapi dia tidak pernah tidak memeriksa platnya selama 20 tahun terakhir. Itu sangat patut dipuji, tapi karena sekarang aku khawatir dengan keselamatan mereka yang masih muda, aku merasa terganggu. Aku masih kurang disiplin.

Setelah kami menyelesaikan pemeriksaan, kami menuruni tangga menuju ke semi-basemen dan terus melalui jalan lintasan. Jalannya memiliki lebar 10 meter dan tinggi 5 meter yang berliku-liku sejauh sekitar 2 Km. Mereka membuatnya seperti ini agar ketika monsternya meluap dari labirin, mereka akan terhambat.

Satu meter di atas adalah langit-langit yang berperan sebagai jendela yang bisa dibuka, saat prajurit berpatroli di luar. Jalan 2 kilometer ini digunakan untuk menembaki monster yang bisa keluar meluap dari labirin.
Karena ini, “Jalan Kematian”, monster-monster labirin tidak pernah sampai ke Selbira.

Dohar dan aku mulai berlari sambil menenangkan pikiranku yang kacau. Aku tidak mau dikira monster kalau aku membuat keributan dengan ceroboh di jalan ini. Ini lebih berbahaya buat Dohar karena dia pendek.

Dohar membuka gerbang labirin setelah kami akhirnya sampai di sana. Aku tidak berdaya menghadapi gerbang berat ini.





“Anak-anak akan menyapu sarang goblin, katanya.”
“Aku mengerti.”

Ada banyak sarang goblin di dalam labirin ini, tapi mereka mungkin pergi ke tempat yang disebut area peri yang terisi dengan monster tanaman, area yang tidak populer.
Seseorang harus mengalahkan monster tanaman yang menyusahkan, karena mereka berperan sebagai penghambat, untuk sampai ke lokasi goblin. Monster tanaman punya stamina yang tinggi, dan mereka sulit dikalahkan tanpa ada seseorang dengan fire magic di partymu. Dan kalaupun kamu mengalahkan mereka, magic core mereka terpendam jauh di dalam tanah, mustahil untuk menggalinya. Mereka adalah monster yang menggambarkan, “Menderita tapi tanpa hasil”. Karena tidak sesuai dengan usahanya, corenya selalu jarang ditemui sebagai bahan alchemy.
Menggunakan popularitasnya, aku membuat sebuah terowongan yang langsung menuju tempat goblin menggunakan nature art dan alchemy untuk berperan sebagai tempat berburu eksklusif bagi para elf muda.

Aku sudah menanam buah Gabo untuk kesejahteraan dan pembiakan goblin dan membunuh semua monster kecuali goblin dengan Dohar.
Nah, aku menyebut mereka goblin sejauh ini, tapi yang ada di labirin ini bukan goblin peri yang jahat tapi pseudo-goblin dengan magic core di dalam badan mereka. Goblin peri yang jahat mempunyai badan berwarna hijau gelap dan darah berwarna merah, mereka peri yang dibenci di mana-mana sedangkan pseudo-goblin tidak bisa bicara, punya badan yang gelap dan darah berwarna hijau, mereka benar-benar monster.
Goblin peri tidak ada di benua ini selama 200 tahun kecuali di satu wilayah, karena mereka diburu bersama dengan pseudo-goblin. Karena itu, ironisnya, apa yang kebanyakan orang sebut sebagai goblin sebenarnya adalah pseudo-goblin.





Dohar mengalahkan monster yang terkadang muncul dalam satu pukulan dengan battle axenya. Dia sudah bekerja sebagai pembantuku selama hampir 100 tahun. Dia sangat gembira karena dia baru-baru ini berhasil menembus level 40, melewati ayahnya.

“Boss, itu basilisk.”
“Aku mengerti. ■■■ Magic Arrow."

Aku lepaskan 21 magic arrow ke basilisk yang muncul dari belakang. Ada 21 magic arrow, di mana biasanya satu saja sulit ditahan. Basilisknya jadi serpihan daging tanpa bisa melakukan apapun.

“Apa dia tersesat?”
“Iya, basilisk biasanya muncul 5 level di bawah. Beberapa penjelajah muda bodoh yang menilai terlalu tinggi kemampuan mereka kemungkinan besar pergi ke kedalaman dan menarik satu ke sini.”
“Kamu benar.”

Ini masalah. Orang dengan level rendah tidak akan bisa melawan pembatuan dari Basilisk. Yang kami temui barusan itu hanya basilisk tingkat rendah jadi dia tidak bisa mengubah seseorang jadi batu, tapi aku tidak tahu kalau mereka bisa menghadapi tatapannya tanpa membuat jantung mereka berhenti.

Dekat akhir terowongan, kami bertemu sekelompok goblin. Mereka hanya memiliki level 1-3 tapi itu adalah kumpulan berisi sekitar 30 monster. Menunggu Dohar mengalahkan mereka itu menyebalkan, jadi aku beri bantuan dengan magic arrow.

“Boss, untuk goblin keluar dari sekitar tempat ini, berarti-“
“Umu.”

Aku menjawab tebakan Dohar dengan singkat. Aku sudah menyebarkan obat yang akan membuat Goblin berpikir kalau ada monster yang kuat jadi mereka tidak akan pergi ke dekat pintu masuk terowongan. Kalau mereka pergi jauh melewatinya, berarti makanannya tidak cukup.

“Ini buruk.”
“Yea, anak-anak ada dalam bahaya kalau kita tidak cepat menyusul mereka.”

Monster labirin memasuki musim melahirkan secara berkala. Periode goblin itu pendek, tapi sebagai gantinya jumlah perkembangbiakan mereka jarang berubah. Tetapi, jumlah perkembangbiakan mereka besar, jadi tidak aneh kalau ada salah perhitungan.

...Aku mengingat hal yang tidak enak. Bulan kemarin, Giril menyebutkan kalau Gabo cadangan di gudang telah menghilang. Gudangnya tidak dikunci jadi orang miskin terkadang mencuri buah Gabo dari sana, jadi aku hanya berpikir, “Lagi huh”, saat aku mendengar itu.
Aku memberikan pekerjaan menaburkan benih Gabo ke Houya dan lainnya, tapi aku penasaran apa mereka melakukannya dengan mengikuti perintahku dengan benar dan melakukannya dengan satu tas kecil? Kalau mereka menaburkan 3 tong kecil benih Gabo yang ada di gudang...

Aku harus cepat-cepat. Kalau perkiraanku tepat, goblin-goblinnya mungkin sudah memulai ledakan kelahiran. Kalau itu benar-benar terjadi maka 30 bayi goblin bisa dilahirkan dengan memakan perut ibu goblin mereka. Dan anak-anaknya akan mulai melahirkan lagi dalam 2 minggu. Kalau kami tidak beruntung, kami mungkin akan melawan puluhan ribu goblin.

Saat kami akhirnya sampai di tempat terbuka, badan goblin yang tak terhitung dan tiga mayat elf muda terlihat.

“Sayang sekali.”
“Boss, tolong simpan duka citanya sampai kita keluar dari labirin.”

Aku terima nasihat Dohar dan terus maju.

Kami menembus paksa goblin-goblin yang sudah menutupi terowongan. Karena kami tidak bisa menghindari monster tanaman, aku gunakan nature art, <<Enhance Sharp Edge>> pada battle axe milik Dohar dan terus lanjut sambil memotong mereka.

Kami akhirnya sampai di lokasi yang hanya bisa disebut lukisan dari neraka berserakan dengan mayat sejauh mata memandang.
Sambil membersihkan mayat goblin dengan magic dan sebuah pedang tipis, aku melihat mayat tragis dari elf-elf muda yang penuh bekas gigitan goblin.

Aku panggil nama mereka beberapa kali.

Tetapi, tidak ada yang menjawab. Kapanpun Dohar mengayunkan battle axenya, mayat goblin bertambah. Aku mengurus tiga goblin yang berlari ke arahku dengan mengeluarkan <<Floating Wheel>> untuk perlindunganku.

Boom, kami mendengar suara ledakan dari belakang ruangan.

“Dohar.”
“Yea, boss.”

Kami bergerak bersamaan, membuat jalan melalui lautan goblin ke tempat di mana suara berasal.
Untuk membantu Dohar, aku beri dia magic penguat. Mereka Strength dan Dancing Blade.
Strength melipatgandakan kekuatan Dohar membuat dia bisa memotong-motong goblin seperti tornado. Dancing Blade adalah pedang kecil yang beterbangan di sekitar target sambil memotong musuh dengan kuat. Bisa dibilang Dancing Blade tidak berguna di labirin, tapi dia menunjukkan kekuatan yang tak terkalahkan kalau musuhnya adalah goblin.

“Houya, Lua.”

Lua tersenyum lemah mendengar panggilanku. Rambut hijau transparan yang cantik miliknya sudah dikotori oleh darah goblin di mana-mana. Tapi, aku lega dia masih hidup.
Explosion magic milik Houya mengalahkan beberapa lusin goblin yang sudah mencoba mengerubungi dan menekan mereka sampai mati. Walaupun begitu, masih ada ratusan goblin di depan kami.

"■■■ ■ ■■■■■■■■■■"

Aku mulai casting nature magic tingkat tertinggi. Aku hanya pernah menggunakan ini saat aku melawan Lesser Dragon dalam hidupku. Ini mubazir menggunakannya pada goblin, tapi ini magic terbaik untuk mengalahkan musuh dalam jumlah besar.

"■■■ ■ ■■■■■■■■ ■■■"

Sangat kejam! Lua kehilangan tangan kirinya. Ini bisa dibilang dunia yang kehilangan karena permainan sulingnya tidak bisa didengar lagi.

"■■■ ■ ■■■■ Wild Dancing of Void Spears <<Multiple Javelins>>"

Tombak-tombak tak terlihat menjatuhi musuh seperti hujan. Di tengah-tengah Dohar yang sedang menebas musuh-musuh dan tanpa melukai Houya dan lainnya, ratusan goblin berubah jadi mayat.

Aku tidak hanya menyelamatkan Houya dan Lua. Lua yang cantik melindungi keponakan jauhku, Yusalatouya, di belakangnya walaupun telah kehilangan satu lengan. Yuya yang masih muda tidak sadarkan diri tapi aku beri dia perawatan darurat dan membawa dia dan Lua bersama-sama dengan tandu yang bergerak sendiri <<Floating Stretcher>>.





Setelah kami kembali, kami langsung mencari priest Garleon tingkat tinggi, dan meminta dia menggunakan healing magic. Sayangnya, pemulihan tangan kiri Lua tidak berjalan lancar. Sampai aku menyelesaikan tangan buatan yang tidak bisa dibedakan dengan tangan sungguhan di masa depan, Lua harus bertahan melalui kesulitan.

Grill menemukan badan Houya yang dingin keesokan harinya, dia kemungkinan besar merasa bertanggung jawab atas bencana ini, membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya.

Aku bawa Lua dan Yuya kembali ke hutan Bornean, menanggung semua kesalahan, dua pertiga kongres setuju mengasingkanku.
Walaupun aku sudah pergi dari hutan untuk waktu yang lama, sedih rasanya diusir dari tempat kelahiranmu. Tetapi, hilangnya banyak orang muda akan menjadi generasi tanpa anak selama belasan atau bahkan ratusan tahun. Ini mungkin hukuman yang pantas untuk seseorang yang telah membuat krisis ras sepertiku.

Sebagai penebusan pribadiku, aku akan membuat pseudo-labirin untuk pertumbuhan para elf tanpa bahaya seperti bencana ini. Aku bersumpah untuk mengabdikan hidupku untuk membuat tempat untuk latihan tanpa bahaya untuk kehilangan nyawa, untuk elf muda di masa depan.
Aku bermimpi tentang sosok sibuk elf-elf muda yang menekunkan diri dalam belajar di mazeku, suatu hari.
Dan, aku percaya pada masa depan di mana elf akan memimpin dunia lagi.

Aku Trazayuya Bornean. Pria elf bodoh yang telah menghilangkan hidup banyak anak muda.

Walaupun begitu, aku tidak bisa mengabaikan mimpiku.