Thursday 19 January 2017

Selingan : Di Pasukan Teritorial

Aku mendengar suara berisik dari perlengkapan.
Uuu~, istirahatnya selesai huh.

Iona yang tepat waktu belum membangunkanku, yang berarti masih ada waktu. Aku akan menikmati bermalas-malasan sedikit lagi.

“Guhaa!”

Apa yang kau lakukan pada seorang gadis cantik yang tidak berdaya!?
Sebuah chain mail tiba-tiba dilempar ke perutku. Aku bangun sambil menggesernya.

“Hey Ruu. Bangunkan aku dengan lebih halus.”

Aku protes ke satu-satunya orang yang mungkin melakukannya, Ruu.
Iona dan Zena-chi tidak mungkin melakukannya seperti ini.

“Cepat bangun. Kamu kehilangan waktu untuk makan tau.”

Apa!? Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi.
Aku bangun dan membasuh wajahku. Karena menyusahkan untuk menggunakan gayung, aku ambil air dari bak langsung ke kendi. Kalau Iona dan Zena-chi tahu tentang ini, mereka akan mengomeliku.

“Apa menunya hari ini?”
“Sepertinya roti hitam dan stew.”
“Eeeh~ aku ingin daging kambing atau steak sekali-sekali.”
“Ada apa dengan menu mewah itu, orang sekelas kapten pun tidak dapat itu.”

Aku menghibur diri dengan obrolan sambil mengusap mukaku dengan handuk favoritku.

“Kalau aku jadi selir seorang bangsawan, akankah aku bisa makan itu setiap hari~?”
“Belakangan ini, sepertinya bangsawan juga mengalami hal yang sulit, jadi kamu mungkin tidak akan mendapat banyak makanan juga?”

Iona tidak bermimpi besar eh~ walaupun dia dari keluarga cabang seorang bangsawan. Mungkin itu sebabnya kesenangan dia jadi berkurang~

Aku lempar piamaku yang berupa kaos sepanjang lutut ke atas kasur, alu mengeluarkan pakaian dalam dan armor dari lemariku sendiri.

“Oi, Lilio. Jangan menunjukkan pantat kotormu itu.”
“Enak saja~ imut tau.”

Kamu tidak harus melihatnya, Ruu.
Bukannya aku seorang exhibitionist, jadi gunakan celana dalamku. Aku gunakan kaos pendek di atas dalaman atasku. Ruu dan Iona menggunakan pembungkus dada. Sayangnya, aku dan Zena-chi tidak perlu menggunakannya. {TLN: Exhibitionist itu orang yang suka pamer badan telanjangnya.}
Tentu saja aku akan menggunakan kaos lucu dan pembungkus dada saat kencan, tapi itu hanya kalau aku punya pacar. Lagipula aku gunakan armor di atasnya, akan menyakitkan untuk menggunakan pembungkus dada.

Setelah aku selesai menggunakan chain mailnya, aku pakai boot kulit kuat yang diperkuat dengan logam dan Zena-chi datang tepat setelah itu.

Ara, imutnya.
Apa yang dia pakai itu punya Iona kalau tidak salah, dengan banyak rumbai, daya tarik Iona adalah seberapa mencoloknya dia. Bukankah itu baju yang dia pamerkan saat dia membelinya setelah menabung selama setengah tahun?
Ya ampun, semuanya baik pada Zena-chi.

Aku tadinya berpikir kalau Zena sudah selesai ganti baju dan sudah duduk di kafetaria, tapi menggunakan baju itu, jangan-jangan.

“Zena-chi, kamu ada kencan dengan cowok itu kan?”
“Ken...ti, tidak. Dia khawatir tentang sesuatu jadi kami hanya berbincang-bincang.”

Itu apa yang kamu sebut kencan.
Tapi, bertemu kekasihmu sambil kurang tidur karena kondisi kerja yang bertumpuk, manisnya.

“Lilio, tanganku berhenti. Kalau kamu tidak cepat ganti, kamu benar-benar akan melewatkan makanmu tahu?”
“Hoo~i.”

Diperingatkan oleh Iona, aku lanjut menggunakan pakaianku.
Zena-chi melipat syal pink dengan sangat hati-hati di atas kasur.

Oh? Bukankah itu warna paling baru dari toko baju Pinen di distrik pusat?
Zena-chi memang seorang bangsawan, tapi aku tidak berpikir kalau anak perempuan keturunan bangsawan akan semewah ini.

“Zena-chi, ada apa dengan syal itu? Jangan-jangan, itu hadiah dari si cowok?”
“Ehehe~”

Uwah, wajah Zena jadi seperti orang jatuh cinta.

“Ini diberikan oleh Satou-san. Ini produk dari toko Pinen-san yang Lilio katakan padaku waktu itu~.”

Kamu hebat nak. Barang murah dari situ saja harusnya sekitar 2-3 koin perak.
Aku penasaran apa dia anak bodoh dari seorang pemilik toko besar di suatu tempat? Aku berdoa agar Zena tidak dipermainkan.
Dia melepaskan pakaiannya, dan aku biarkan saat dia diam-diam mengendurkan breast padnya. Itu kan kencan, beberapa jimat diperlukan wanita kan.

“Zena-san, tolong ganti bajumu cepat-cepat juga. Karena kita tidak akan sempat untuk makan, apa kamu mau aku mengambil beberapa sandwich?”
“Tidak, aku sudah makan, jadi tidak apa.”
“Kamu berpesta!? Kamu pasti berpesta kan~~~.”

Setelah Zena-chi selesai melepas bajunya, dia memberinya ke Iona dan mendekatiku sambil mengambil peralatannya.

“Tidak. Aku hanya makan kue sambil mengajari Satou-san bagaimana cara chant.”

Aku diseret oleh Ruu dan Iona ke kafetaria saat Zena berbicara dengan penuh cinta, “Saat aku akan duduk di bangku, dia meletakkan sapu tangan di atasnya tahu.”
Oh tidak, bukankah dia seorang playboy?





Keesokan harinya, aku seharusnya ada di kasur seharian karena aku bebas tugas, tapi aku ganti baju dan pergi keluar.

Cadangan kue di kamar sudah habis. Zena-chi sedang ada tugas hari ini, dan dia akan berjaga sampai tengah malah hari ini hanya karena dia bisa memakai magic. Karena akan sayang kalau tidak ada kue saat dia kembali, Lilio-sama yang baik ini akan membelikan untuknya.

Yaa~, penting untuk seorang wanita populer untuk penuh perhatian!

Ada sosok yang familiar di plaza di depan istana.
Dia si cowok--- orang kesayangan Zena-chi. Dia menggunakan baju yang terlihat mahal seperti biasa. Sepertinya dia kembali dari belanja, dia membawa banyak buku.
Kalau kamu membeli sebanyak itu, kamu bisa menyewa seorang pembantu.

Karena hatiku yang jahil jadi semangat, aku mengendap-endap ke belakangnya sambil meniru Zena.

“Halo, Onii-san yang lincah.”

Si cowok berputar dan berbicara dengan normal. Tsk, dia tidak terkejut huh.

“Halo, Lilio-san. Apa kamu meniru Zena-san?”
“Ehehe~ Apa aku lolos? Hey hey, apa hatimu berhenti sebentar?”

Ooh~ dia ingat nama teman baik pacarnya walaupun dia baru bertemu denganku sekali. Tidak~ Sulit untuk jadi wanita cantik~ Apa yang harus kulakukan kalau dia jatuh cinta padaku?

“Apa kamu sendiri hari ini?”
“Yep, prajurit yang lain sedang tidur~ Tapi Zena, dari siang kemarin sampai tengah malam ini, akan berjaga sepa~njang waktu. Pasukan magic kekurangan orang yaa.”

Sepertinya dia mau bicara denganku, tapi sepertinya dia tidak akan merayuku. Dia tidak menggoda aku yang cantik ini, berarti mungkin dia tidak genit?
Karena topiknya tentang Zena-chi.

“Lilio-san, bisakah kamu menyampaikan pesan untuk Zena-san?”
“Okee~ Tapi tidak ada kata-kata yang berapi-api yang bisa membuat hatiku panas oke? Kalau terlalu intens, mungkin akan disalahartikan tahu~.”

Aku tidak mau membisikkan kata-kata cinta ke Zena-chi. Walaupun karena kita ada di barak wanita, hal seperti itu kadang terjadi, karena kita hidup untuk pertemanan.

“Aku sudah memutuskan untuk pergi ke kota labirin untuk perjalanan bisnis.”

Itu cukup jauh. Bukankah itu di sisi paling jauh dari negara ini?

“Hee~ Kamu akan menjalani perjalanan jauh lagi huh.”
“Iya, aku sudah menyimpan barang-barang yang memiliki stok sedikit di sana.”
“Begitu ya~, kamu memang seorang pedagang sih. Kapan kamu berangkat?”
“Itu, aku berencana berangkat besok dini hari.”

Acha~ Cinta pertama Zena berakhir tak terbalas huh~
Aku akan traktir dia sesuatu nanti.

“Aku mengerti, aku akan sampaikan.”
“Iya, aku serahkan padamu.”

Setelah berkata begitu, si cowok mengangguk dan pergi dengan kereta kudanya.





Saat aku kembali ke barak, semua sedang berkumpul dan mengobrol di kafetaria. Waktunya masih lama sebelum makan, apa ada sesuatu terjadi?
Aku tanya pada regu yang mengobrol di sebelahku.

“Yana-chi, ada apa?”
“Ah, Lilio, dengerin deh.”

Pilihan yang bagus untuk bertanya pada Gayana-chi yang senang bicara. Mereka diberitahu bahwa pasukan teritorial sudah mengumumkan permintaan seleksi personel untuk penempatan di kota labirin. Penempatannya akan makan waktu dua bulan.

Tapi, walaupun mereka bilang tentang latihan, sebenarnya ini tentang berburu monster di suatu tempat kan?
Aku pastinya tidak akan menjalaninya~.

Tapi, berdasarkan desas-desus di sekitar, ada banyak orang yang ingin pergi. Sepertinya mereka menambah satu koin perak untuk setiap bulan dengan dalih latihan. Itu adalah sebuah jumlah yang tidak bisa diabaikan oleh kami, prajurit dengan bayaran rendah. Apalagi, sepertinya penjualan dari magic core yang kami dapat dari labirin akan dibagi rata untuk para prajurit.
Bahayanya tinggi, tapi bayarannya tinggi juga. Lagipula bahaya ada di mana-mana. Bahkan iblis senior muncul baru-baru ini saat tugasku yang biasa di kota Seryuu. Kalau topeng perak-sama tidak datang waktu itu, aku pasti ada di enak kaku di bawah tanah sekarang.

Oh iya, si cowok juga pergi ke kota labirin.
Ini tepat, aku bisa membantu cinta Zena-chi sambil menjadi kaya, ayo daftar untuk seleksinya.

Karena Zena-chi tidak akan kembali sampai tengah malam, aku akan bicara pada Ruu dan Iona dulu. Ruu tidak akan protes selama dia bisa jadi lebih kuat, dan Iona itu tak diduga-duga seorang yang tamak, dia pasti mudah dibujuk.

Aku tidak tahu apakah kami akan dipilih, tapi ayo kerja keras~.