Thursday 26 January 2017

Selingan : Pekerjaan Tenchou-san

Namaku adalah Yusalatouya, seorang elf yang lahir di hutan Borunean.

“Manajer, persiapannya selesai.”

Orang yang memanggilku adalah satu-satunya pegawai di tokoku, Nadi yang kecil. Walaupun tinggi dia tidak sampai lututku saat aku pertama bertemu dia, dia tumbuh lebih tinggi dariku sebelum aku sadar.
Manusia cepat tumbuh.

“Ayo pergi.”

Dia menjawab dengan semangat, “Iya!”, dan membawa tas besar di bawah kakinya di pundaknya.
Dia memberikan tas berukuran sedang lainnya di bawah dia kepadaku sambil tersenyum.
Itu bawaan bagianku huh.

“Kuli.”
“Tidak bisa. Kita tidak punya uang lebih untuk itu.”

Aku mencoba bilang padanya kalau aku ingin membayar kuli untuk membawa barang, tapi ditolak. Karena dia bertugas dalam keuangan toko, aku tidak bisa terlalu memaksa.

Mau bagaimana lagi, aku masukkan tongkat favoritku ke dalam tas, dan memikulnya.

“Aku sudah masukkan buah ara kering favoritmu ke dalam bento, jadi ayo lakukan ini dengan semangat!”

Hou, ini jarang untuk Nadi yang ekonomis untuk memperhatikan orang lain.
Bibirku jadi agak mengendur. Karena Nadi yang jeli nyengir saat dia dengan cepat melihatnya, aku merapatkannya.





“Ayo masuk ke gunung lewat area ini.”

Nadi bilang begitu sambil menunjukkan peta padaku.
Kami ikatkan kuda-kuda yang kami naiki ke sini ke pohon. Untuk jaga-jaga, aku cipratkan obat untuk menangkal monster di sekitar mereka.

Kami di tengah sebuah pekerjaan dari seorang pedagang muda bernama Satou untuk mengantarkan sebuah benda untuk ratkin abu-abu yang tinggal di tanah yang tidak dikembangkan jauh di dalam gunung.
Biasanya, aku tidak akan mengambil pekerjaan yang sangat menyusahkan seperti ini, tapi karena dia merawat seorang gadis dari rasku, aku tidak bisa menolaknya.
Daripada bilang aku tidak bisa menolak, biasanya aku seharusnya sudah mengambil pekerjaan ini dengan cuma-cuma.
Tapi dia orang yang sangat baik, dia meminta pekerjaan ini dengan formal. Apalagi, dia memberi 3 koin emas sebagai bayaran. Aku mau bilang kalau aku tidak butuh uangnya, tapi Nadi dengan cepat menutup mulutku dan aku dihentikan.

“Manajer?”
“Maaf.”

Aku melamun sebentar.

“Jadi, tolong.”
“Umu.”

Aku gunakan art rahasia untuk berjalan di hutan.

"■■■ ■■■ ■■■■■■■ Wood Walk"

Aura hijau menyelimuti aku dan Nadi.
Sudah lama aku tidak menggunakan magic ini.

Saat kami melaju melewati hutan dengan keadaan ini, cabang pohon dan rumput yang setinggi manusia dewasa menghindari diri dari kami.

“Magic ini benar-benar hebat, berapa kali pun aku melihatnya.”
“Begitu ya.”

Aku merasa agak malu karena pujian Nadi.
Sebagai pria dewasa yang nihilistik, aku harus tetap tanpa ekspresi.
Aku pandu Nadi sambil terus melewati jalanan gunung. Karena rintangannya menghindar dari kita, ini tidak ada bedanya dengan berjalan di jalan besar.

“Ah, itu firefly lily dari lembah bunga!”
“Tidak boleh.”

Iya, saat kami bisa menggunakan magic ini, kami tidak bisa menyakiti makhluk-makhluk hutan. Sekali kami melakukannya, magicnya tidak akan bisa digunakan selama satu musim.

“Jadi seperti itu, aah, walaupun kita bisa mendapat 5 koin emas dari toko alchemy dengan bunga itu.”

Aku pimpin Nadi yang terus melihat ke bunga itu sambil menyesal dengan tangan, dan terus maju. Aku penasaran apa ada monster besar yang lewat sini, aku melihat batu-batu dan pepohonan geroak dengan tidak natural. Apa semacam monster level tinggi pernah menetap di hutan ini?

Aku akan menggunakan magic untuk memeriksanya, tapi lalu aku sadar tanganku masih berpegangan dengan Nadi. Aku ingin memisahkan tangan kami, tapi dia tidak melepaskannya.

“Nadi?”
“Err, nah, sudah lepas.”

Ini jarang untuk dia yang pintar. Dia benar-benar tertarik dengan bunga sebelumnya kan. Aku khawatir dengan kondisinya, tapi aku harus memastikan keamanannya dulu.

"■■■ ■■■ ■■■■■ ■■ Forest Whisper <<Natural Whisper>>"

Magicnya menyebar di hutan.

『Apa semacam monster baru muncul di hutan?』
『Iya, banyak.』
『Sudah tidak ada lagi.』
『Tidak ada.』
『Hero.』
『Ada di sini.』
『Malam.』
『Berlari.』
『Terbang.』
『Mengalahkan wild boar yang besar.』

Gema kecil hutan terus bergema.
Seorang hero di hutan sekecil ini? Seharusnya ada semacam rumor kalau itu adalah hero dari Saga Empire, tapi mungkin seorang hero muncul di antara ratkin abu-abu?
Aku agak tertarik, tapi karena ini sepertinya bukan monster, mungkin tidak ada bahaya.





Kami akhirnya tiba di pemukiman ratkin pada siang hari, tapi sayangnya, sepertinya kami tidak terlalu diterima di sini.

Masalahnya adalah aku tidak mengerti kata-kata mereka. Karena aku diberi tahu bahwa mereka menyelamatkan Mia, aku pikir mereka bisa bicara bahasa elf, tapi perkiraanku salah.

“Bagaimana?”
“Ya, ini mirip dengan bahasa weaselkin. Ada juga yang mirip dengan bahasa elf.

Nadi berbicara dengan menebak sambil memegangi manset bajuku.
Walaupun aku sudah mendengar kalau dia bagus dalam bahasa, untuk bisa berinteraksi dengan bahasa yang tidak familiar seperti ini, dia benar-benar orang yang mampu.

Aku ingin menggunakan nature magic [Translate] yang paman-kakekku gunakan tapi aku tidak punya, mustahil dengan levelku.

Aku mengawasi Nadi yang sedang bernegosiasi.
Dalam kasus terburuk, kita mungkin harus memberi paksa mereka peninggalannya dan kembali.

Ratkin di sekitar jadi sedikit tambah berisik. Apa Nadi membuat ekspresi yang salah?
Un? Kakiku digoyang-goyang.
Saat aku lihat ke bawah, anak-anak kecil ratkin sedang menyelimuti tas yang aku dan Nadi letakkan di tanah. Karena hidung mereka berkedut, apa mereka mencium sesuatu yang enak?

Aku jongkok perlahan sambil berhati-hati agar tidak menstimulasi sekitar dan membuka tas yang besar.
Aroma yang kuat menyebar. Bundelan ini isinya kroket huh.
Rupanya, anak-anak tertarik dengan bau ini. Aku tidak tahu apa yang enak dengan benda berminyak ini, tapi ini juga populer di kota.
Nadi mungkin sudah membawanya untuk makan siang dia, tapi aku akan gunakan ini untuk membangun persahabatan dengan mereka.
Ada sekitar 10 kroket di bundelan ini. Ada 18 anak huh.
Aku bagi kroketnya jadi dua, dan membagikannya pada anak-anak.

Saat itu terjadi, beberapa ratkin yang terlihat seperti ibu anak-anak ini muncul dari celah di antara para prajurit, dan masing-masing membawa 3-4 anak yang terus mengunyah kroket ke belakang para laki-laki.
Aku berikan yang terakhir pada ratkin yang melihat ke sini dengan penuh harap. Aku melihat pandangan yang agak memohon dari Nadi. Aku akan bagi buah ara keringnya denganmu nanti, jadi jangan marah.

Aku tidak tahu apa kroket ini berhasil bertindak sebagai pelicin, tapi karena seorang ratkin yang sepertinya si pemimpin yang mengerti bahasa Shiga Kingdom datang, tujuannya pun tercapai.





“Begitu, jadi kakakku sudah meninggal.”
“Menurut orang yang hadir sampai saat-saat terakhirnya, itu adalah kematian yang heroik.”

Si pemimpin berkata begitu saat dia memegang helm merah di antara peninggalan yang sudah aku berikan. Aku bisa merasakan kesedihan yang mendalam di kata-katanya.
Saat aku akan berterima kasih untuk menyelamatkan Mia, dan selamat tinggal, Nadi memotong.

“Zokuchou-san, kenapa hanya hutan di sekitar sini yang mati?”
“Aku tidak tahu alasannya, tapi mereka mulai mengering sejak setengah tahun yang lalu.”

Begitu, aku mengerti apa yang Nadi coba katakan. Ini tidak cukup hanya dengan kata terima kasih.
Aku keluar dari rumah si pemimpin yang beratap jerami, dan menggunakan sebuah magic.

"■■ ■……■ ■ ■ ■■■■■ Summon Forest Maiden (Summon Dryad)"

Berdasarkan spellku, spirit dari gunung ini merespons.
Dia terlihat seperti gadis kecil dengan rambut hijau.

“Aku ada permintaan.”
“Elf! Sudah lama ya.”
“Hutan gunung.”
“Kamu ingin tahu kenapa gunungnya mati?”
“Benar.”
“Alasan gunung ini mati adalah~ karena seorang manusia mencoba mengoperasikan reruntuhan dengan paksa.”

Menurut cerita Dryad, sepertinya ini karena paman-kakekku reruntuhannya Touya sudah menyerap urat bumi di sekitar sini. Bagaimana bisa.

“Tindakan.”
“Tidak apa. Runtuhannya juga sudah berhenti, dan aku sudah mengambil banyak mana dari anak yang lucu.”

Karena stimulasi dari mana itu, sepertinya dia berhasil mengambil kekuatan dari urat bumi yang jauh.
Walaupun dia terlihat seperti itu, dia sudah hidup jauh lebih lama daripada aku.

“Terima kasih banyak.”
“Tidak apa~, sampai nanti.”

Si dryad pergi ke sisi lain lingkaran pemanggil sambil berkata begitu.
Ini sudah diselesaikan.

Karna aku berbicara pada dryad dengan bahasa elf, aku katakan isi pembicaraannya pada si pemimpin dan Nadi.
Apa ceritaku terlalu rumit, entah mengapa Nadi menerjemahkannya ke si pemimpin.

“Oooh, desanya selamat.”
“Aku turut bahagia untukmu Zokuchou-san.”
“Iya, kita tidak harus pindah ke gunung lain sekarang.”

Si pemimpin menjabat tanganku dengan erat.
Walaupun aku tidak melakukan apa-apa.

“Bukankah ini karena kamu menggunakan magic untuk memeriksa sebabnya, dan melaporkan kalau sudah tidak apa-apa kan.”
“Begitu ya.”

Nah sekarang, pekerjaannya selesai.
Aku ingin kembali ke kota, dan tidur siang di sofa yang biasa.